Senin, 12 Januari 2009

Quantum Energi

Pada awal abad ini, Einstein menemukan bahwa elektromagnetik, yang selama ini dipandang sebagai gelombang [energi], dapat dipandang juga sebagai satuan-satuan kecil yang bulat. Ini kemudian membuka lahan baru ilmu fisika yang disebut dengan teori kuantum. Teori kuantum memandang setiap bentuk gelombang energi sebagai paket-paket kecil berbilangan bulat. Contohnya, kita bisa memperoleh cahaya sebesar satu paket, dua paket, dll, tapi tidak bisa setengah paket.

Dalam skala amat kecil itu, paket-paket kuantum tampak seolah-olah sebagai partikel. Dan memang pada skala itu tidak mungkin didefinisikan beda energi yang sudah berbentuk paket itu dengan partikel. Jadi akhirnya kita terbiasa menyebut partikel W dan Z, partikel gluon, dll.

Dan partikel-partikel yang sangat-sangat halus ini lah yang digunakan sebagai sarana mengatur kelangsungan alam semesta. Bayangkan, alam semesta yang luar biasa berat ini bergerak teratur dalam lintasannya, dari skala yang sedemikian besar, sampai bagian-bagian terkecilnya, atas sarana partikel-partikel halus ini.

Dan partikel-partikel kuantum halus ini dapat mengalir dengan mudah. Tidak seperti materi lain, partikel kuantum mampu bergerak pada kecepatan cahaya.

Partikel-partikel ini, berbagi urusan. Gluon mengikat quark menjadi proton dan neutron. Boson madya mengurusi ikatan inti atom kecil dalam inti atom besar. Foton menjadi pengurus ikatan inti atom dengan elektron menjadi atom serta melakukan urusan- urusan lain yang berkait dengan kelistrikan, kemagnetan, gelombang elektromagnetik (cahaya, sinar x, radio, televisi, telepon seluler), dan juga berkecimpung dalam bisnis kimia. Graviton bermain dalam mengkonstruksi massa atom-atom dalam jumlah fantastis yang membentuk bintang dan planet, tata-surya, galaksi, supercluster, dan mengatur gerak benda-benda berat itu dalam lintasan yang pasti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar